Senin, 21 April 2014

Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)


  • DEFINISI
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan oleh hewan). Jadi binatang hanya menularkan, bukan menjadi penyebab penyakit ini.
Leptospirosis disebabkan oleh Bakteri Leptospira sp. yang ukurannya sgt kecil (5-15 µm), jadi hanya dapat terlihat jika menggunakan mikroskop khusus (elektron)

  • PENULARAN
Hewan-hewan apa saja yang dapat menularkan penyakit ini ?. Penyakit ini biasanya ditularkan oleh tikus melalui air yang tercemar oleh kencingnya yang mengandung bakteri leptospira, makanya penyakit ini disebut juga Penyakit Kencing Tikus. Sebenarnya penyakit ini tidak hanya ditularkan oleh tikus saja, tapi juga dapat ditularkan oleh hewan lainnya seperti Sapi, Kambing, Kuda, Babi, dan Anjing. Namun, umumnya ditularkan tikus.

  • PERJALANAN PENYAKIT
Bakteri ini masuk melalui mukosa (Selaput Lendir) tubuh manusia, bisa dari mata, hidung ataupun mulut, lalu masuk ke aliran darah dan berkembang saat penderita melakukan aktivitas yang menyebabkan kontak dengan air yang tercemar seperti pada orang yang membersihkan got (selokan), daerah yang terkena banjir sehingga air menjadi tercemar dan korban banjir yang terpaksa melewati banjir, sehingga sangat tinggi risiko untuk mengidap penyakit ini.
Proses infeksi leptospirosis ini terjadi dalam 2 tahap pada tubuh manusia, yakni fase inisial septikemik dan fase imunitas sekunder.
Fase inisial septikemik ditandai dengan onset yang muncul secara mendadak, di mana suhu tubuh akan melonjak, nyeri kepala yang hebat, malaise (lemas), dan nyeri otot. Pada sekitar 25% kasus juga ditemukan penurunan kesadaran. Nyeri pada mata, mual dengan atau tanpa muntah, mencret, fotofobia,  dan konjungtiva (bagian mata) yang berselaput, ditemukannya ruam-ruam (bercak dan bentol-bentol) pada kulit dan perdarahan juga dilaporkan.
Setelah sekitar 1-3 mengalami fase asimptomatik, fase imun terhadap infeksi mulai berkembang. Pada fase ini, darah dan cairan otak secara cepat akan dibersihkan dari bakteri leptospira. Pada minggu ke-2 penyakit ini, sekitar 50% penderita akan mengalami aseptic meningitis (Peradangan pada selaput otak) yang disebabkan oleh reaksi inflamasi (peradangan) yang muncul sebagai respon tubuh terhadap bakteri. Pada minggu ke-3 penderita dapat mengalami jaundice (kuning pada tubuh) sampai mengalami gagal ginjal akut. Hal ini dapat bertahan hingga minggu ke-9.

  • DIAGNOSIS
Deteksi langsung
Deteksi langsung dapat dilakukan dengan memeriksa darah, cairan otak, atau urin dengan menggunakan mikroskop lapangan gelap
Kultur (pembiakan) Bakteri
Dengan metode ini, bakteri dibiakkan dengan menggunakan media tertentu, biasanya menggunakan media Fletcher’s semisolid, Korthof’s liquid, dan serum bovine albumin-tween 80 yang dapat berbentuk padat ataupun cairan. Leptospira dapat di isolasi dari darah dan cairan otak dalam kurun waktu 1 minggu infeksi. Sedangkan pada urin dapat diisolasi 8 hari setelah infeksi sampai 1 bulan hingga bertahun-tahun kemudian. Hal ini dikarenakan sebagian bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan bertahan pada ginjal, sehingga setiap kita BAK bakteri ini akan ikut keluar juga. Jika menggunakan darah atau urin, jumlah cairan yang diambil adalah sekitar 4-5 cc, sedangkan jika menggunakan cairan otak, maka cairan yang diambil yakni sebanyak 5 cc.

  • ORGAN-ORGAN YANG DISERANG
Organ yang dapat diserang oleh bakteri ini adalah Ginjal (dengan menyerang secara langsung, mengeluarkan zat-zat yang merusak ginjal, serta reaksi peradangan yang terjadi penyebabkan kerusakan pada ginjal dan pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal), Hati, Jantung, Otot (akibat penyerangan langsung dari bakteri yang akan menyebabkan nyeri pada otot, Mata (Bakteri masuk ke bilik depan mata dan menyebabkan peradangan di sana), Saraf pusat (akibat adanya peradangan pada cairan otak).

  • PENGOBATAN
Pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan observasi ketat, untuk menjaga dan menghindari terjadinya keadaan gagal ginjal, dehidrasi atau keadaan lain yang akan memperburuk keadaan pasien. Selain itu juga diberikan Antibiotika jika leptospira masih di darah. Untuk kasus ringan, dapat digunakan antibiotika oral seperti tetrasiklin, doksisiklin, ampisilin, amoksisilin atau sefalosporin. Sedangkan untuk kasus berat dapat digunakan antibiotika IV Penisilin G, amoksisilin, ampisilin, dan eritromisin.
  
Prognosis Jika tidak ditemukan adanya ikterus (kuning), penyakitnya jarang fatal, jika ditemukan ikterus, pada usia dibawah 30 tahun angka kematian adalah sebesar 5%, sedangkan pada lansia angka kematian mencapai 30-40%.

  • PENCEGAHAN
Hindari kontak dengan air yang tidak terjamin kebersihannya, atau gunakanlah alat proteksi diri. Jika anda ingin berkunjung ke daerah yang sedang banyak kasus leptospirosisnya, konsultasikan masalah ini dengan dokter anda.

0 komentar:

Posting Komentar